JAWA TIMUR, INDONESIA — Mengawali bulan April 2017, terjadi bencana longsor besar di kota Ponorogo, Jawa Timur.
Bencana longsor di Ponorogo terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Area longsor meluas sepanjang 800 meter dari titik tanah longsor terjadi, dan mengubur dua dusun di Desa Banaran.
Pada tanggal 26 Maret, warga melapor bahwa ada retakan pada tebing Banaran sebesar 15 meter. Karena hujan terus mengguyur, retakan melebar 20 meter. Air hujan yang meresap ke dalam lapisan tanah batuan kapur mengakibatkan longsor yang terjadi pada tanggal 1 April pagi dan menimbun 26 warga hilang.
Sebenarnya warga sudah melakukan pencegahan bencana longsor lebih awal dengan mengungsi sejak tanggal 26 Maret. Namun, ada beberapa warga kembali pulang di pagi hari karena harus memanen jahe di ladangnya.
Badan Nasional Penanggulanan Bencana telah mengerahkan 7 unit alat berat untuk mengevakuasi longsor dengan ketebalan setinggi 17 meter.
Diperkirakan proses evakuasi ini akan berlangsung selama sebulan. Namun proses evakuasi ini agak terhambat karena banyaknya orang yang datang ke lokasi dan mengganggu proses penyelamatan. Sementara korban yang selamat sudah mengungsi di posko terdekat.