Syafa.tv - Apakah Dosa Syirik Masih Bisa Diampuni ? - Ust. Adi Hidayat. Lc, MA
=========================================//
Temukan Kami :
- www.video.com/syifa.tv - www.fb.com/alquran.fb.id
- www.dailymotion.com/syafatv - IG @ceramah.ig
- https://www.instagram.com/ceramah.ig
=========================================//
Sesungguhnya seluruh dosa, termasuk syirik, akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan syarat jika hamba yang melakukan dosa tersebut bertaubat kepadaNya. Dengarlah firman Allah:
قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم
Katakanlah:”Hai hamba-hamba-Ku yang meĀlampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Az-Zumar/39:53]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini : “Ayat yang mulia ini merupakan seruan kepada orang-orang yang bermaksiat, baik orang-orang kafir atau lainnya, untuk bertaubat dan kembali (kepada Allah). Ayat ini juga memberitakan bahwa Allah Tabaraka Wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosa semuanya bagi orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosa tersebutan meninggalkannya, walaupun dosa apapun juga, walaupun dosanya sebanyak buih lautan. Dan tidak benar membawa arti pengampunan Allah (dalam ayat ini) dengan tanpa taubat, karena orang yang tidak bertaubat dari syirik tidak akan diampuni oleh Allah. [Tafsir Ibnu Katsir, surat Az-Zumar: 53]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah juga berkata mengomentari firman Allah: “Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya”, yaitu dengan syarat taubat. Karena kalau tidak disyaratkan taubat, tentulah syirik termasuk diampuni, tentulah ini tidak benar, karena di sini (ayat 48, surat An-Nisa’) Allah telah memutuskan bahwa Dia tidak akan mengampuni syirik, dan Dia telah memutuskan bahwa Dia akan mengampuni selain syirik bagi orang yang Dia kehendaki, yaitu walaupun pelakunya tidak bertaubat.” [Tafsir Ibnu Katsir, surat An-Nisa’:48]
Syeikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menjelaskan di dalam Tafsir beliau, Taisir Karimir Rahman Fii Tafsiri Kalamil Mannan, surat Az-Zumar : 53, sebagai berikut:
“Allah Ta’ala memberitakan tentang keluasan kemurahanNya kepada hamba-hambaNya yang melewati batas, yaitu orang-orang yang banyak melakukan dosa. Dan Dia mendorong mereka untuk kembali (kepadaNya), sebelum hal itu tidak memungkinkan. (FirmanNya: Katakanlah): wahai Rasul, dan para da’i yang mengajak kepada agama Allah, sampaikanlah berita kepada para hamba dari Rabb mereka: (FirmanNya: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri): dengan mengikuti dosa-dosa yang diserukan oleh hawa-nafsu mereka, dan melakukan perkara-perkara yang menjadikan kemurkaan Allah Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib. (FirmanNya: janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah): yaitu janganlah kamu terputus asa darinya sehingga kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan kamu mengatakan: “Dosa-dosa kami telah banyak, keburukan kami telah bertumpuk-tumpuk, tidak ada jalan untuk menghilangkannya, tidak ada jalan untuk membuangnya”.
Dengan sebab itu kamu tetap terus-menerus melakukan kemaksiatan, kamu membawa bekal yang dimurkai oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pemurah). Tetapi kenalilah Penguasa kamu lewat nama-namaNya yang menunjukkan kemurahanNya. Dan ketahuilah bahwa (FirmanNya: Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya): yang berupa: syirik, pembunuhan, zina, riba, kezhaliman, dan dosa-dosa lainnya, yang besar dan yang kecil. (FirmanNya: Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang): yaitu kedua sifatNya, sifat memberi ampun dan sifat rahmat (kasih sayang), merupakan sifat yang tetap ada pada Allah, tidak pernah terlepas dari DzatNya, dan dampak kedua sifat itu terus ada, terjadi di alam ini, memenuhi makhluk. [Az Zumar : 53]